Tony Rosyid: 2024, Siapapun Presidennya, Jokowi Belum Tentu Aman

    Tony Rosyid: 2024, Siapapun Presidennya, Jokowi Belum Tentu Aman

    OPINI - Kekuasaan itu tidak abadi. Ada waktunya untuk berganti. Di Indonesia, jatah waktu berkuasa hanya sepuluh tahun. Dua periode. Tidak lebih.

    Presiden Jokowi, walaupun berupaya didorong untuk tiga periode (15 tahun) atau tunda pemilu, tetapi gagal. Oktober 2024 nanti, Jokowi turun. Presiden baru menggantikannya. Entah itu Anies Baswedan, Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo. Siapapun yang jadi presiden nanti, tidak ada yang menjamin Jokowi turun dengan aman. 

    Kekuasaan punya logikanya sendiri. Lihat Jokowi ketika jadi cagub DKI, ia membungkuk dan cium tangan Prabowo. Saat ini, Jokowi presiden dan Prabowo menhan. Situasinya berbalik. Prabowo yang hormat dan menunduk kepada Jokowi. Begitulah politik. Siapa yang berkuasa, dialah yang paling kuat dan punya wibawa. Di tangannya, ada otoritas untuk menundukkan orang lain.

    Turun dari istana, Jokowi akan jadi rakyat biasa. Tak lebih dari anda. Ia pun nanti akan menunduk kepada presiden selanjutnya. Hukum politik akan berlaku. Even Prabowo yang akan jadi presiden. Prabowo pegang kendali. Saat itu, Jokowi bukan siapa-siapa lagi. Prabowo punya kewenangan legal, termasuk untuk memperlakukan Jokowi sesuai kewenangannya. Bagaimana dengan Gibran? Dia wakil. Seperti layaknya wakil presiden lainnya. Lihat Jusuf Kalla dan Kiyai Ma'ruf Amin. Tidak banyak peran. Karena tanda tangan ada di presiden. Semua keputusan, presiden yang berwenang.

    Apalagi jika presidennya Ganjar Pranowo. Apa yang akan dilakukan Megawati dan PDIP terhadap Jokowi dan Gibran? Anda bisa bayangkan "perasaan" Mega saat ini. Kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati memberi catatan sejarah yang sangat serius. Apalagi kepada Jokowi yang dua kali dicalonkan sebagai walikota, sekali sebagai calon gubernur dan dua kali sebagai calon presiden. Anak dan menantu Jokowi, keduanya dicalonkan sebagai walikota dan jadi. Lalu, setelah semua didapatkan, dengan segala kekuatan dalam kendali, Jokowi tinggalkan Megawati. Kalau jadi Megawati, apa yang akan anda lakukan?

    Bagaimana kalau presidennya Anies Baswedan? Anies Baswedan adalah sosok pemimpin yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya. No benci, No dendam. Itulah Anies. Tapi soal aturan hukum, manusia satu ini sulit diajak kompromi. Anda sudah bisa bayangkan jika Anies Baswedan Jadi presiden. Akan ada proses penertiban, seperti Anies menertibkan pulau reklamasi dan Alexis. Akan banyak aset milik negara yang lepas, akan diminta kembali secara hukum. Lalu, bagaimana Jokowi di pemerintahan Anies Baswedan? Jokowi adalah warga Indonesia, berlaku hukum dan aturan sebagaimana untuk umumnya rakyat Indonesia. Tanpa perbedaan dan tanpa diskriminasi. Aturan hukum berlaku untuk siapapun.

    Saat ini, di akhir jabatannya, Jokowi punya kesempatan terbaik untuk menertibkan kepemimpinannya. Caranya? Netral dalam pemilu. Tidak ikut cawe-cawe. Instruksikan kepada seluruh aparat negara, terutama Polri, TNI dan PJ kepala daerah untuk netral. Tindak mereka yang ikut cawe-cawe. Ini cara paling ampuh untuk mengakhiri jabatan dengan baik. 

    Rakyat akan apresiasi dan simpatik. Dengan begitu, Jokowi turun sebagai seorang negarwan.

    Jadi, yang menyelamatkan dan membuat aman Jokowi adalah dirinya sendiri. Bukan presiden penggantinya.

    Jakarta, 16 Nopember 2023

    Tony Rosyid
    Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

    tony rosyid jokowi prabowo subianto anies baswedan ganjar pranowo pilpres 2024 pdip sby susilo bambang yudhoyono
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    24 Jam TV One Live Streaming

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Wanita Cantik Asal Simalungun Dibunuh, Rekonstruksi: Seks tak wajar, hingga kemaluan ditusuk gagang sapu
    Perkuat Budaya K3 Demi Produktivitas dan Keberlanjutan Bisnis, Dirut ASDP: Safety Starts from Us
    Realisasi PNBP KSOPP Danau Toba 2024 Lampaui Target Capai Angka 1,9 Miliar
    Bupati Samosir Hadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan, Menko Ingatkan Kepala Daerah Dukung Swasembada Pangan
    Kasus Eksploitasi Seksual Anak Nyaris Dikaburkan, Diduga Ada Penawaran Uang

    Ikuti Kami